Doa di jakarta



Tuhan yang Maha Esa


Alangkah tegangnya melihat hidup yang tergapai
pikiran yang di pabrikan dan masarakat yang di ternakkan
dendam di asa di kolong yang basah
siap terseret dalam gelombang yang edan....

Perkelahian dalam hidup sehari-hari
telah menjadi kewajaran
pepatah dan petitih tak akan menyelesaikan masalah
bagi hidup yang bosan terpenjara tanpa jendela

Tuhan Yang Maha Rahman

Alangkah tak masuk akal
jarak selangkah yang berarti empat puluh tahun
gaji seorang guru yang memisahkan sebuah halaman
bertaman tanaman hias dengan rumah-rumah tanpa sumur dan wc
hati manusia telah menjadi baja
bagai dasboard yang tak acuh, panser yang angkuh dan traktor yang dendam...

Tuhan Yang Maha Hakim

Ketika air mata menjadi lumpur becek
aku menoleh keutara dan keselatan
dimanakah kamu...????
dimanakah tabungan keramik untuk uang logam
dimanakah catatan belanja harian
dimanakah peradaban.......

Tuhan Yang Maha Adil

Kemanakah keadilan yang engkau berikan pada kami
ribuan nyawa yang selalu melanggar perintah-perintahMu
ribuan jasad yang selalu berbuat DOSA....

setiap hari,setiap jam,setiap menit,setiap detik...
yang selalu mengingatMu.....
tapi kenapa engkau ambil nyawanya ya tuhan....


Tuhan Yang Maha Besar

Berikanlah kebesaranMu pada kami....
kami yang selalu bersujud dihadapanMu
kami yang selalu mengingat namaMU
kami yang selalu ada didekatMU
kami yang selalu memohon kepadaMu dan
kami yang selalu...selalu...selalu...Berselimut dalam DOA kehidupan.



Wahid Saroeng A.md
( Ketua bidang seni dan budaya )


4 comments:

Silahkan memberi saran yang bijaksana